Saham merupakan model investasi yang high risk dan high return. Skala perbandingan risiko baik untuk kerugian dan keuntungannya tidaklah jauh berbeda. Selain itu, tendensi turun dan naiknya nilai saham bisa berubah tidak kembali didalam hitungan hari bahkan bisa didalam hitungan jam seperti perjudian pada sbobet.
Akan tetapi, godaan pada iming-iming keuntungan yang bisa diberikan didalam bermain saham, kadang kala sebabkan orang yang tidak cukup berhati-hati dan kelanjutannya gagal didalam berinvestasi saham. Bagi Anda yang idamkan memulai investasi saham, ada baiknya studi dari kekeliruan investor sebelumnya. Hal pertama yang wajib Anda ketahui adalah model dari saham itu sendiri.
Dengan mengetahuinya, Anda bisa memilih model mana yang pas untuk menghasilkan return yang sesuai dengan harapan dan target investasi Anda. Secara teoritis, terkandung lebih dari satu penggolongan model saham berdasar indikator tertentu. Namun, aku merasa kami sebaiknya mengenal model saham utama yang berlaku di Indonesia saja supaya tidak mengaburkan pemahaman.
Cara Mengakali Resiko Dalam Bermain Saham
Karena banyak kondisi yang tidak terduga, supaya seringkali orang yang telah memiliki jam terbang tinggi berinvestasi saham pun jadi mencatat hasil investasi yang tidak benar-benar banyak (banyak pula yang tak terhindar dari kerugian). Makanya sebelum akan kami tau bagaimana langkah mengakali resiko bermain saham, mungkin para generasi investor wajib tau lebih lengkap bagaimana resiko saham bisa terjadi. Berikut sedikit penjelasannya:
- Likuidasi : emiten bangkrut. Jika emiten bangkrut, Anda sebenarnya memiliki hak atas aset perusahaan sesuai porsi kepemilikan saham Anda. Namun, terkecuali emiten ternyata tidak memiliki aset yang tersisa (setelah melunasi hutang, pajak, dan pegawai), maka Anda wajib merelakan saham saham Anda hangus tanpa mendapat pengembalian apapun.
- Capital Loss : selisih negatif nilai menjual saham dengan nilai beli. Sederhananya, Anda menjual saham dengan harga lebih rendah dari harga belinya dulu.
- Risiko sistematis berasal dari efek eksternal pasar secara makro, jika : pergantian kurs valas, suku bunga, dan kebijakan pemerintah. Sementara itu, risiko tak sistematis berasal dari didalam industri (struktur modal, susunan aset, dan likuiditas). Risiko ini tetap bisa Anda tekan dengan diversifikasi pos saham.
Ada 4 langkah utama yang diusung para pakar saham didalam mengakali risiko saham. Antara lain adalah:
- Diversifikasi Portofolio: belanja saham lebih dari satu emiten dari industri, model saham, dan ukuran perusahaan yang berbeda.
- Tanamkan didalam pola pikir Anda bahwa saham adalah investasi jangka panjang.
- Pastikan Anda jalankan pemikiran fundamental perusahaan sementara hendak memilih emiten.
- Dalam investasi, Anda wajib memiliki pengetahuan, intuisi, dan keterampilan yang baik sementara mengelola saham.