Seluruh Sektor Merah, IHSG

Seluruh Sektor Merah, IHSG Dibuka Melemah Kamis ini

Pandemic yang sedang terjadi sekarang ini sangat mempengaruhi berbagai sektor serta perusahaan. Hancurnya laba yang biasanya dikuasai oleh sektor tertentu, juga mempengaruhi harga saham mereka.

Pengaruh harga saham yang terus melemah ini juga berdampak pada indeks harga saham gabungan kita atau biasa yang disebut dengan IHSG.

IHSG Dibuka Melemah Kamis Pagi ini

Seluruh Sektor Merah, IHSG
Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada awal perdagangan Kamis 11 Juni 2020 dibuka melemah. Sebelumnya, IHSG sudah perlahan-lahan recovery atau menghijau selama beberapa hari.

Sayangnya, pada pembukaan perdagangan Kamis tadi pukul 09.00 WIB, IHSG melemah sebanyak 83,8 poin atau sekitar 1,7 persen ke posisi 4.836,87.

Indeks saham LQ45 juga ikut turun 2,76 persen ke posisi 737,35. Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 4.931,24 sedangkan terendah 4.836,87.

Seluruh Sektor Merah, IHSG

Sebanyak 166 saham melemah termasuk perbankan. Sedangkan 72 saham menguat dan 77 saham dia di tempat.

Diketahui, sebelumnya IHSG memag ditutup melemah pada Rabu sore karena adanya sektor-sektor yang tenggelam di zona merah.

Total frekuensi perdagangan saham 26.547 kali dengan volume perdagangan sebesar 324 juta saham. Nilai transaksi harian yang terjadi juga sebesar Rp 320,2 Miliar.

Investor asing mulai kabur dengan menjual saham Rp 5,5 Miliar di pasar regular. Posisi dollar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp14.015 dimana sebelumnya seharga Rp13ribu an.

Dari seluruh sektor pembentuk IHSG, keseluruhan bergerak di zona merah. Pelemah dipimpin oleh sektor keuangan yang anjlok hingga 3,08 persen.

Seluruh Sektor Merah, IHSG

Disusul dengan sektor aneka industry yang turun 2,2 persen dan sektor manufaktur yang turun sebesar 1,10 persen.

Saham-saham yang melemah antara lain HTME yang turun 6,94 persen ke Rp134 per saham. BMRI juga turun ke 6,92 persen menjadi Rp4.570 per saham.

Selain itu, NIKL diketahui turun 6,92 persen ke Rp484 per lembar saham.

Saham-saham yang menguat antara lain KPAL yang naik 25,40 persen ke Rp79 per lembar saham. AKSI juga menguat 23,33 persen ke Rp296 per lembar saham dan CSRA naik 21,62 persen ke Rp270 per lembar saham.

Bagaimana Dengan Keadaan Bursa Asia?

Disamping itu, bursa saham Asia Pasifik juga bergerak lebih rendah setelah Federal Reserve (The Fed) AS mengindikasikan akan mempertahankan suku bunga mendekati nol hingga 2022.

Indeks Nikkei 225 tercatat turun 1,18 persen pada awal perdagangan. Sementara indeks Topix turun 0,99 persen. Di Korea Selatan, Kospi turun 0,45 persen.

Adapun saham di Australia juga melemah, dengan S & P / ASX 200 diperdagangkan 0,67 persen lebih rendah. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan 0,22 persen lebih rendah.

Seluruh Sektor Merah, IHSG

Investor bereaksi dengan terus memantau baru-baru ini. Bank sentral AS mempertahankan suku bunganya dan mengindikasikan tidak akan menaikkannya sampai tahun 2022.

The Fed juga mengharapkan ekonomi AS berkontraksi sebesar 6,5 persen pada tahun ini, kemudian hanya sebesar 5 persen pada 2021.

Indeks dolar AS, dibandingkan mata uang lainnya, berada di level 96.136 setelah sebelumnya akhirnya berada di bawah 96.

“Keputusan (Komite Pasar Terbuka Federal) tidak mengubah pandangan kami untuk USD,” tulis ekonom Commonwealth Bank of Australia dalam sebuah catatan.

“Setelah pelaku pasar mencerna pandangan FOMC, kami memperkirakan USD akan terus berlanjut pada jalur penurunan, konsisten dengan pemulihan ekonomi dunia,” tegas dia.

Sebelumnya, di Bursa Amerika Serikat, Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 mencatat penurunan berturut-turut untuk hari kedua.

Indeks S&P 500 ditutup 0,5 persen lebih rendah menjadi 3.190,17. Sementara Dow turun 282,31 poin, atau 1 persen untuk mengakhiri hari perdagangannya di 26.989,99.

Di sisi lain, Nasdaq Composite melonjak 0,7 persen menjadi 10.020,35, menandai penutupan pertama kalinya di atas 10.000.

Maka dari itu banyak investor lebih memilih bermain Slot777 di masa pandemi agar tetap mendapatkan penghasilan tambahan sehari hari, karna memang saat ini pasar saham sedang anjlok.

Itulah beberapa saham yang menurun dimasa pandemi corona seperti sekarang ini, kita semua berharap agar pandemi ini segera selesai demi untuk menjaga pasar saham agar tidak selalu anjlok setiap harinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *